Pemprov Aceh Diminta Kerja Ekstra Keras Turunkan Stunting

Petugas dinas kesehatan mengukur besar kepala bayi pada aksi timbang serentak untuk pencegahan stunting di gampong (desa) Pande, Banda Aceh

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Pemerintah Provinsi Aceh agar lebih bekerja keras untuk menurunkan angka stunting.

"Saya mohon perhatian betul dan diperlakukan sebaik-baiknya agar stunting di Aceh segera turun karena target pemerintah tahun 2024 itu minimum 14 persen," kata Muhadjir, Jumat (29/3).

Prevalensi stunting di Provinsi Aceh saat ini masih tergolong tinggi. Berdasarkan data SSGI, pada 2022 prevalensi stunting di Aceh sebesar 31,2%. Sementara prevalensi stunting di Kota Banda Aceh pada 2022 sebesar 25,1%.

Ia menilai perlu terobosan baru agar kasus stunting dapat ditangani selain upaya yang sudah dilakukan.

"Tolong betul-betul masalah stunting ini ditangani sungguh-sungguh. Saya titip kepada Pak Gubernur dan Bapak Wali Kota mohon difokuskan betul penanganan stunting di Aceh," jelasnya.

Balita dan ibu hamil menjadi kunci utama untuk pengentasan stunting dengan mengonsumsi makanan yang sehat mengandung protein hewani seperti ikan, telor, dan daging.

Muhadjir meminta pada Geucik atau Kepala Gampong/Desa supaya bisa mengetahui adanya ibu hamil di tiap daerahnya. Dengan begitu, pemantauan gizi bagi mereka dan calon bayi yang ada dalam kandungannya bisa diperhatikan.

"Setiap Geucik wajib tahu ibu hamil di daerahnya harus dipantau, jumlahnya berapa, dan segera dipantau sejak dalam kandungan," pungkasnya. [KD]

 Logistic Solutions Bank Mandiri