Habiskan Dana 80 M, Kaesang Santai PSI Gagal Lolos ke Senayan
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menanggapi dengan santai gagalnya PSI ke Senayan pada kontestasi Pemilu 2024, meski telah menggelontorkan dana besar untuk kepentingan kampanye. Bagi Kaesang, mengeluarkan anggaran untuk kepentingan politik adalah hal biasa.
"Namanya politik, kita harus siap menang, siap kalah. Dan ini menjadi hal yang biasa sekali kalau kita mengeluarkan sebuah anggaran, hal yang biasa," ujarnya di Kantor DPP PSI, Jakarta, Kamis (21/3).
Berdasarkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), terungkap bahwa PSI mengeluarkan Rp80,096 miliar untuk kepentingan kampanye.
Itu membuat PSI menjadi partai politik peserta Pemilu 2024 ketiga yang menggelontorkan uang terbanyak untuk kampanye di bawah PDI Perjuangan (Rp173,221 miliar) dan Partai Gerindra (Rp92,83 miliar).
Menurut Kaesang, kegagalan yang dialami pihaknya kali ini merupakan proses untuk PSI menjadi lebih dewasa dalam berpolitik. KPU sendiri telah menetapkan suara PSI pada Pemilu 2024 sebesar 4.260.169 atau 2,81%.
Meski perolehan suaranya masih di bawah ambang batas parlemen, yakni 4%, Kaesang menilai torehan PSI kali ini lebih baik ketimbang pemilu sebelumnya. PSI, sambung Kaesang, bakal berjuang dengan caranya sendiri lewat wakil rakyat di DPR tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang jumlahnya meningkat 200%.
"Kami juga akan mengevaluasi diri ke depannya supaya kami bisa menjadi partai yang jago, lebih baik, supaya nanti di 2029 kita juga bisa," tandasnya.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengakui sulit bagi partai politik yang relatif baru seperti PSI tembus ke Senayan. Jangankan PSI, Grace menyebut partai politik lama seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saja gagal melewati ambang batas parlemen pada pemilu kali ini.
"(PPP) itu aja enggak lolos, apalagi buat partai-partai baru di tengah peraturan yang selalu berubah, setiap pemilu selalu ganti peraturan, ya kan? Dan persyaratan untuk jadi peserta pemilu di kita ini tersulit di dunia, memang enggak mudah sih," papar Grace. (WX)